Kamis, 05 Oktober 2023

Sinopsis Petualangan Sherina 2023 terbaru


Petualangan Sherina terbaru 2023

 Awal tahun 2000, anak generasi ‘90a-an dihebohkan dengan penampilan menarik dari si duo manis Sherina Munaf dan Derby Romero. Keduanya terlibat dalam sebuah film komedi musikal karya sutradara Riri Riza dibawah naungan rumah produksi Miles Films berjudul Petualangan Sherina yang super seru.

Kisah petualangan Sherina yang harus melawan mafia tanah menumbuhkan rasa berani dan tidak menyerah bagi anak-anak yang menontonnya, plot jenius yang ditulis oleh Jujur Prananto itu sangat membekas dan membentuk core memories bagi semua penontonnya. Mengobati rasa rindu, kejutan pun diberikan Riri Riza.

Sherina dan Sadam yang kini sudah tumbuh dewasa dipertemukan kembali dalam sebuah kisah lainnya yang tak kalah seru. Keduanya kudu mengulang lagi petualangan melawan penjahat yang kali ini lebih ekstrem dalam film Petualangan Sherina 2. Mampukah core memories dibuat kembali oleh Riri Riza?

Tahun Rilis 2023

Genre          :Adventure, Comedy, Drama, Family, Musical

Sutradara : Riri Riza

Pemeran : Sherina Munaf ∙ Derby Romero ∙ Mathias Muchus ∙ Ucy Nurul ∙ Ratna Riantiar. 

23 tahun berselang sejak petualangan terakhirnya, Sherina (Sherina Munaf) sudah tumbuh dewasa menjadi seorang gadis manis dengan segala kelebihannya. Ia bekerja sebagai salah satu reporter paling diperhitungkan di sebuah stasiun TV, Nex.TV. Ambisinya sangat besar untuk mengikuti salah satu liputan penting dalam hidupnya.

Sebuah forum ekonomi global yang diadakan di Davos, Swiss, segera digelar dan jadi PR utama Sherina. Namun, di tengah usahanya, Sherina seperti ‘ditendang’ oleh sang atasan karena melimpahkan pekerjaan yang ia idamkan pada rekannya yang lain. Hal ini membuat Sherina gelisah dan kesal.

Sherina malah diminta untuk pergi ke Kalimantan guna meliput berita tentang pelepasan orang utan berikut penangkarannya yang bernama Oukal. Awalnya Sherina enggan, namun setelah berbicara dengan Ayah Ibunya, Sherina melunak dan akhirnya memutuskan untuk tetap berangkat bersama temannya, Aryo (Ardit Erwandha).

Sesampainya di Oukal, Kalimantan, Sherina dikejutkan dengan hadirnya Sadam (Derby Romero), teman masa kecilnya dulu di Bandung. Sherina senang bukan main setelah mengetahui yang mengelola Oukal ternyata Sadam, sontak, semua kenangan bersama pria itu terbesit kembali membuat keduanya gembira.

Setelah lepas rindu selesai, Sadam memberikan informasi bahwa Sherina dan Aryo akan meliput pelepasan orang utan. Dari beberapa orang utan yang dilepas ke alam, ada sepasang orang utan bernama Hilda dan anaknya Sayu yang masih kecil. Rupa orang utan yang manis dan lucu membuat Sherina gemas.

Sadam menceritakan bahwa Hilda dan Sayu merupakan korban dari kebakaran hutan yang diselamatkan oleh gadis cilik bernama Sindai (Quinn Salman). Setelah mendapat perawatan di Oukal, Sadam dan timnya sepakat untuk mengembalikannya ke hutan. Naas, keputusan itu menjadi sebuah kesempatan bagi oknum tak bertanggung jawab.

Oknum tersebut hendak mencuri Sayu untuk dijadikan hewan peliharaan dari seorang kolektor hewan eksotis bernama Syailendra (Chandra Satria) dan istrinya yang glamour, Ratih (Isyana Sarasvati). Begitu Sadam dan timnya melepaskan Hilda dan Sayu, oknum tersebut bergerak.

Mereka segera membius Hilda dan mengambil Sayu. Beruntung, hal itu disaksikan oleh Sindai yang sudah curiga atas gerak-gerik salah satu staff dari Oukal yang kerap sembunyi menghubungi seseorang. Ditambah salah satu staff Oukal lainnya berhasil menemukan Hilda yang pingsan dan segera melapor ke Sadam.

Oukal pun dibuat panik dan segera bergerak, Sindai yang mencoba meminta pertolongan tak digubris karena mereka terlalu fokus pada pencarian Sayu. Beruntung, Sherina menyadari kalau Sindai ingin mengatakan sesuatu. Sindai pun segera mengajak Sherina untuk bertemu dengan sang pencuri di tengah hutan belantara.

Begitu bertemu sang pencuri, Sherina salah langkah sehingga ia ketahuan memata-matai mereka. Dua dari tiga pelaku pun segera mengejar Sherina dan Sindai. Sherina yangSampai di satu kesempatan, mereka berhasil menemukan komplotan pencuri tersebut dan mengejarnya. Naas, mereka tertipu dan malah terjebak di gudang tua berdua menunggu eksekusi yang hendak dilakukan para pencuri karena ingin membungkam mereka. Sherina dan Sadam pun mengatur strategi untuk kabur.

Keesokan paginya, mereka berhasil melarikan diri dan segera mencari keberadaan Sayu kembali. Sherina hampir terbunuh oleh anak buah Syailendra karena terlalu gegabah. Sayu pun berhasil dibawa ke Jakarta meninggalkan Sadam yang murka terhadap tingkah laku Sherina, yang serba mengatur ini dan itu hingga berujung kacau.

Tidak bisa berbuat banyak, Sadam meminta Sherina pulang ke Jakarta. Sherina menyesal atas perbuatannya yang ternyata membuat Sadam sempat menjauh selama ini. Namun, di tengah-tengah perasaan bersalahnya, Sherina tetap hendak membongkar kelakuan busuk Syailendra berikut istrinya, Ratih.

Dalam sebuah acara anniversary pernikahan Syailendra dan Ratih, Sherina memanfaatkan itu untuk menyelidiki tempat tinggalnya yang kemungkinan menjadi sarang Sayu. Saat akan menyelidiki, Sadam muncul dan keduanya saling minta maaf serta berjanji untuk bekerja sama dan tidak gegabah supaya misi mereka berhasil.

Usaha Sadam dan Sherina pun tidak sia-sia. Setelah berhasil melumpuhkan anak buah Syailendra yang sempat menyandera Sherina, keduanya menemukan Sayu dan segera menghubungi polisi. Syailendra bersama istri dan semua anak buahnya ditangkap dan liputan Sherina tentang orang utan pun tayang secara sukses.

Sherina dan Sadam saling mengucapkan terima kasih dan saling memperbaiki diri. Kini hubungan keduanya menjadi semakin erat dan Sadam ingin lebih dekat dengan Sherina, begitupun sebaliknya. Mereka pun berlibur ke sebuah pulau dan bernyanyi menari bersama menunggu petualangan mereka selanjutnya!

Film Petualangan Indonesia yang Banjir Penonton

Acara pemutaran film super ikonik ini dibanjiri oleh banyak penonton yang penasaran dengan petualangan Sherina saat ia sudah tumbuh dewasa. Bisa dibilang, hampir semuanya merupakan anak-anak generasi 90-an yang kini sudah menjadi orang tua dan ingin membagikan pengalaman menonton kisah seru petualangan Sherina.

Tangan dingin Riri Riza mampu membuat para penonton kembali merasakan euphoria dari kisah si anak manis tersebut; khususnya lagu-lagu Sherina yang eargasm dalam film pertamanya. Meski ada beberapa lirik yang diubah, vibes lagu tersebut tetap mengibarkan rasa semangat!

Pertemuan Sherina dan Sadam

Jujur, ketika menonton film ini dari awal pembukaan kredit, saya sangat menunggu momen di mana Sherina dan Sadam bisa bertemu dan bagaimana caranya, juga apa ekspresi yang ditunjukan keduanya. Rasa penasaran saya pun akhirnya menguap ketika momen itu ditampilkan, meski sayang, menurut saya kurang greget. 

Sadam cenderung dingin ketimbang Sherina yang heboh melihat teman masa kecilnya hadir kembali di hadapannya. Agak kecewa nih, karena yang ditayangkan yang tergolong hambar. Namun, ternyata ada maksud mengapa Sadam tidak seriang Sherina saat saling bertemu, apa alasannya? Tonton film ini!

Sherina yang Tak Terasa Menua

Entah bagaimana menjelaskannya, namun kalian tidak akan bisa melihat Sherina ‘tua’, karena energi yang ditampilkan, suara, dan gerakannya yang enerjik sama persis dengan yang kita lihat 23 tahun lalu. Sherina masih tampak menyenangkan meski sudah berumur, suaranya yang khas juga membuat dia semakin memukau.

Berbeda dengan Sadam, yang wajahnya tidak lagi sepolos dan seimut dulu. Kini Sadam berwajah tegas. Asyik sekali bisa melihat mereka berdua bersanding di satu panggung. Chemistry yang terjalin pun tak pudar, masih sangat kuat. Pokoknya, duo ini tidak bisa dipisahkan deh dari Petualangan Sherina. 

Film ini bisa dibilang menjadi salah satu film terbaik Indonesia yang kembali dilanjutkan setelah berpuluh tahun lamanya. Plotnya tetap menarik apalagi soundtracknya yang pasti kalian suka. Penampilan Sherina dan Derby juga mampu membuat kita, anak-anak 90-an, kembali mengenang masa kecil yang seru bersama mereka.


Ulasan film One Piace

Bagi penikmat anime, ‘One Piece’ merupakan salah satu judul paling populer saat ini. Dengan deretan elemen menariknya, seri animasi yang diadaptasi dari manga berjudul sama karya Eiichiro Oda ini berhasil memikat hati banyak orang walau mulai terasa melelahkan dengan kisahnya yang tak kunjung usai.


Untuk meramaikan anime series ini, hadir bermacam-macam judul film berdasarkan animasi bertema bajak laut tersebut, di antaranya ‘One Piece Red’ yang saat ini sedang tayang di bioskop.


‘One Piece Red’ merupakan film anime dengan nama-nama besar di balik layarnya, seperti Eiichiro Oda yang didampingi dengan Goro Taniguchi dan Tsutomu Kuroiwa pada bangku sutradara dan penulis naskah.



Hadir dengan cerita semi-canon, film ke-15 dari ‘One Piece’ ini membawa penonton dalam kisah Uta, seorang penyanyi ternama dari Kerajaan Elegia, yang merupakan teman kecil Luffy dan putri dari Shanks. Akan tetapi, eksistensinya mengancam dunia, membuat bajak laut dan kubu Marine harus bersatu untuk menumpasnya pada dua dimensi berbeda.


Layaknya beberapa film dari seri anime ini, ‘One Piece Red’ hadir dengan usungan narasi yang memiliki sedikit kaitan dengan cerita utamanya. Hal ini dikarenakan kisah di belakangnya yang sempat disinggung pada beberapa episode di ‘One Piece’, menjadikan eksistensi dalam penceritaan besarnya tetap ada walau impact-nya tergolong kecil.



Sebagai cerita yang dapat disebut sebagai standalone, film ini tetap hadir dengan alur yang cenderung maju. Akan tetapi, deretan lore yang dihadirkan tampaknya ditujukan untuk penikmat setia dari ‘One Piece’, utamanya bagi yang telah mengikuti keberjalanannya sepanjang lebih dari 1000 episode hingga kini. Hal ini membuat ‘One Piece Red’ seakan menuntut penonton untuk memahami seri anime-nya terlebih dahulu sebelum menonton filmnya.


Hal menarik yang disajikan dalam ‘One Piece Red’ ini adalah dominasi adegan musikalnya sepanjang durasi film. Menyesuaikan dengan tema musik melalui representasinya, film ini menghadirkan pula laga yang dileburkan dengan sensasi musikal, membuatnya terasa segar bila dibandingkan dengan deretan film lainnya pada franchise ‘One Piece’. Meski hadirkan Uta yang menjadi soul dari film ini, sang antagonis utama terasa memiliki goal yang kelewat ambisius, menjadikannya kurang mengesankan sebagai villain.



Segi teknis yang dihadirkan pada ‘One Piece Red’ juga terlihat menawan. Hal utama yang patut disorot di dalamnya adalah deretan musik yang berhasil membangun keseruan sepanjang film, didukung dengan lirik yang cukup menyentuh.


Selain itu, visual yang diusung pada film ‘One Piece’ ini tampak lebih konsisten dengan gaya animasi 2D versi anime-nya, berbeda dengan ‘Dragon Ball Super: Super Hero’ yang secara blak-blakan hadir dengan gaya animasi 3D sebagai pembeda film dengan anime utamanya.


Pada akhirnya, ‘One Piece Red’ adalah film standalone yang hadir untuk menghibur fans sejati dari ‘One Piece’. Meski hadir dengan musik dan visual menggugah, penceritaannya tampak akan sulit dinikmati bagi penonton yang belum menikmati seri ‘One Piece’ secara mendalam.


Sinopsis Petualangan Sherina 2023 terbaru

Petualangan Sherina terbaru 2023  Awal tahun 2000, anak generasi ‘90a-an dihebohkan dengan penampilan menarik dari si duo manis Sherina Muna...